Ketika produsen lain berlomba-lomba menyodorkan spesifikasi tinggi dan desain ciamik, YotaPhone 2 asal Rusia menawarkan sesuatu yang beda. Ponsel ini menjadi yang pertama menonjolkan fitur dua layar sebagai daya tariknya.
Layar kedua YotaPhone2 ditempatkan di bodi belakang, sehingga terlihat seperti bermuka dua. Meski demikian, layar depan dan belakang teknologinya sangat berbeda, terutama terkait konsumsi daya.
Layar utama YotaPhone 2 mengusung teknologi AMOLED dengan resolusi full HD (1.920 x 1.080 pixel) berbentang 5 inci. Sedang layar sekundernya mengandalkan teknologi Electronic Paper Display (EPD) atau yang kerap juga disebut E-ink. Layar yang dinamai YotaPhone dengan sebutan Always-On ini ukurannya 4,7 inci.
Penggunaan satu layar saja sudah menyedot daya yang lumayan untuk sebuah ponsel, apalagi dua. Ini yang jadi alasan YotaPhone 2 dibekali EPD, teknologi layar yang hanya bisa menampilkan warna hitam dan putih ini konsumsi dayanya diklaim mendekati 0 watt. Dengan kata lain, layar kedua YotaPhone 2 seharusnya tak mengganggu ketahanan baterai sama sekali.
Menariknya lagi, dua layar YotaPhone 2 juga tak akan bersinggungan satu sama lain. Maksudnya, posisinya yang berlawanan tidak akan mengganggu penggunaannya seperti misalnya tak sengaja tersentuh. Karena tiap-tiap layar cuma bisa dioperasikan secara bergantian. Jadi ketika pengguna memakai layar utama, layar belakangnya takkan merespon sentuhan, begitu pun sebaliknya.
Bedanya, ketika sedang tidak merespon sentuhan, layar belakang akan tetap hidup dan menampilkan apapun yang diinginkan pengguna. Layar ini bisa diseting default untuk menampilkan wallpaper, jam, atau pesan notifikasi. Namun lebih dari itu, pengguna juga bisa melakukan banyak hal di layar belakang seperti yang bisa dilakukan di layar utama.
Bicara spesifikasi, YotaPhone 2 punya jeroan yang terbilang lumayan. Prosesornya Snapdragon 801, yang ditandem kapasitas RAM sebesar 2 GB. Sedangkan memori internalnya mencapai 32 GB. Adapun kemampuan kameranya adalah 8 MP, yang dikombinasikan dengan lensa selfie 2 MP.
Ponsel yang diboyong oleh Maxindo Telemedia Nusantara ini dibanderol Rp9 Juta. Tapi konsumen akan mendapat potongan hingga Rp2 juta kalau melakukan preorder di sebuah situs e-commerce.
”YotaPhone 2 adalah ponsel yang sangat unik, dan konsumen Indonesia suka dengan hal yang unik. Kami optimis dengan peluang yang dimiliki YotaPhone 2,” ujar Ted Samuel, Wakil Direktur Maxindo, di Russian Center for Science & Culture, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, meski YotaPhone 2 baru dirilis untuk pasar Indonesia, tapi generasi lanjutan ponsel ini sudah dalam tahap pengembangan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Mikhail Belousov selaku Business Development Director YotaDevices. ”Penerus YotaPhone 2 sudah dalam tahap pengembangan. Namun segmen yang diincar nantinya lebih menyasar ke kelas menengah,” ujar Belousov.
Belousov juga mengatakan perusahaannya masih fokus ke pengembangan produk, ketimbang urusan marketing.
Sementara itu generasi lanjutan YotaPhone sudah disiapkan. ”Kami sudah mulai develop yang baru (suksesor YotaPhone 2-red), nanti pasti menyusul (masuk Indonesia). Tapi meski penerus sudah disiapkan, setidaknya kehadiran YotaPhone 2 ini menjadi perkenalan bagi konsumen Indonesia,” kata Ted Samuel.
Pada sisi lain, YotaPhone punya target YotaPhone akan mampu menjadi pemimpin pasar di Indonesia. YotaPhone disebut menawarkan teknologi yang baru ada di ranah ponsel. ”Lihat di internet, ponsel dengan dua layar pertama adalah YotaPhone,” umbar Tri Sasono Kimas, CEO Maxindo.
Berkat fitur unik ini YotaPhone disebut mampu menciptakan segmen bisnis baru di ranah ponsel, varian yang benar-benar berbeda dengan yang pernah ada sebelumnya. Tri mengklaim konsumen Indonesia akan bisa tertarik dengan teknologi baru yang ditawarkan YotaPhone.
Layar kedua YotaPhone2 ditempatkan di bodi belakang, sehingga terlihat seperti bermuka dua. Meski demikian, layar depan dan belakang teknologinya sangat berbeda, terutama terkait konsumsi daya.
Layar utama YotaPhone 2 mengusung teknologi AMOLED dengan resolusi full HD (1.920 x 1.080 pixel) berbentang 5 inci. Sedang layar sekundernya mengandalkan teknologi Electronic Paper Display (EPD) atau yang kerap juga disebut E-ink. Layar yang dinamai YotaPhone dengan sebutan Always-On ini ukurannya 4,7 inci.
Penggunaan satu layar saja sudah menyedot daya yang lumayan untuk sebuah ponsel, apalagi dua. Ini yang jadi alasan YotaPhone 2 dibekali EPD, teknologi layar yang hanya bisa menampilkan warna hitam dan putih ini konsumsi dayanya diklaim mendekati 0 watt. Dengan kata lain, layar kedua YotaPhone 2 seharusnya tak mengganggu ketahanan baterai sama sekali.
Menariknya lagi, dua layar YotaPhone 2 juga tak akan bersinggungan satu sama lain. Maksudnya, posisinya yang berlawanan tidak akan mengganggu penggunaannya seperti misalnya tak sengaja tersentuh. Karena tiap-tiap layar cuma bisa dioperasikan secara bergantian. Jadi ketika pengguna memakai layar utama, layar belakangnya takkan merespon sentuhan, begitu pun sebaliknya.
Bedanya, ketika sedang tidak merespon sentuhan, layar belakang akan tetap hidup dan menampilkan apapun yang diinginkan pengguna. Layar ini bisa diseting default untuk menampilkan wallpaper, jam, atau pesan notifikasi. Namun lebih dari itu, pengguna juga bisa melakukan banyak hal di layar belakang seperti yang bisa dilakukan di layar utama.
Bicara spesifikasi, YotaPhone 2 punya jeroan yang terbilang lumayan. Prosesornya Snapdragon 801, yang ditandem kapasitas RAM sebesar 2 GB. Sedangkan memori internalnya mencapai 32 GB. Adapun kemampuan kameranya adalah 8 MP, yang dikombinasikan dengan lensa selfie 2 MP.
Ponsel yang diboyong oleh Maxindo Telemedia Nusantara ini dibanderol Rp9 Juta. Tapi konsumen akan mendapat potongan hingga Rp2 juta kalau melakukan preorder di sebuah situs e-commerce.
”YotaPhone 2 adalah ponsel yang sangat unik, dan konsumen Indonesia suka dengan hal yang unik. Kami optimis dengan peluang yang dimiliki YotaPhone 2,” ujar Ted Samuel, Wakil Direktur Maxindo, di Russian Center for Science & Culture, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, meski YotaPhone 2 baru dirilis untuk pasar Indonesia, tapi generasi lanjutan ponsel ini sudah dalam tahap pengembangan.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Mikhail Belousov selaku Business Development Director YotaDevices. ”Penerus YotaPhone 2 sudah dalam tahap pengembangan. Namun segmen yang diincar nantinya lebih menyasar ke kelas menengah,” ujar Belousov.
Belousov juga mengatakan perusahaannya masih fokus ke pengembangan produk, ketimbang urusan marketing.
Sementara itu generasi lanjutan YotaPhone sudah disiapkan. ”Kami sudah mulai develop yang baru (suksesor YotaPhone 2-red), nanti pasti menyusul (masuk Indonesia). Tapi meski penerus sudah disiapkan, setidaknya kehadiran YotaPhone 2 ini menjadi perkenalan bagi konsumen Indonesia,” kata Ted Samuel.
Pada sisi lain, YotaPhone punya target YotaPhone akan mampu menjadi pemimpin pasar di Indonesia. YotaPhone disebut menawarkan teknologi yang baru ada di ranah ponsel. ”Lihat di internet, ponsel dengan dua layar pertama adalah YotaPhone,” umbar Tri Sasono Kimas, CEO Maxindo.
Berkat fitur unik ini YotaPhone disebut mampu menciptakan segmen bisnis baru di ranah ponsel, varian yang benar-benar berbeda dengan yang pernah ada sebelumnya. Tri mengklaim konsumen Indonesia akan bisa tertarik dengan teknologi baru yang ditawarkan YotaPhone.
Seri X LG Cicipi Fitur Premium
LG meluncurkan dua buah smartphone kelas menengah yang masing-masing dibekali dengan satu fitur yang terdapat pada ponsel flagship (X series). Ponsel pertama memiliki keunggulan kamera (X cam) dan ponsel lainnya memiliki keunggulan layar (X screen).
Menilik informasi pada laman The Verge kedua perangkat tersebut mengadopsi salah satu fitur pada ponsel premium dan memasangnya pada perangkat kelas menengah yang harganya lebih terjangkau.
Ponsel X cam berukuran lebih besar dan memiliki 2 kamera pada bagian belakang yang memiliki kapasitas 13 MP dan 5 MP masing-masing. Kedua kamera itu diklaim mampu menghasilkan foto lebih tajam dan menghadirkan mode foto yang lebih banyak.
Sementara, ponsel X screen menawarkan layar mampu yang menampilkan news ticker atau info berjalan yang berada di atas panel utama. Kedua smartphone berjalan di sistem operasi Android Marshmallow dan konektivitas LTE.
Fitur ini kali pertama diperkenalkan oleh LG pada ponsel V10 tahun lalu. Fitur tersebut menyajikan notifikasi serta menyajikan jalan pintas ke menu-menu yang sering dibuka, kontrol untuk panggilan, serta pemutar musik.
X screen memiliki tampilan layar berukuran 4,93 inci dengan resolusi HD. Sedangkan X cam memiliki tampilan layar 5,2 inci dengan resolusi 1080 pixel. Keduanya dibekali RAM sebesar 2 GB, ruang penyimpanan internal hingga 16 GB, serta baterai yang relatif kecil.
”Ide dari kehadiran dua ponsel yang dibekali salah satu fitur ponsel premium itu adalah pelanggan tak perlu membayar untuk fitur yang tidak dibutuhkannya,” ujar Presiden sekaligus CEO LG Mobile, Juno Cho.
Cho menilai ponsel seri X ini memiliki kesempatan untuk memuaskan kebutuhan penggunanya meski tanpa komponen luar biasa. Ponsel seri X ini juga disebut-sebut hanya memiliki ketebalan 7 mm dengan ketebalan 118 gram.
Kabarnya, X series akan diluncurkan pada Maret mendatang dengan pilihan warna white dan pink gold. Warna tambahan untuk X cam adalah silver dan gold. Sementara untuk X screen akan tersedia dalam warna black.
Selain itu, ponsel ini diketahui akan dipamerkan kali pertama di ajang Mobile World Congress 2016. Sayangnya, hingga kini, pihak LG belum memberikan bocoran harga kedua ponsel tersebut.
Menilik informasi pada laman The Verge kedua perangkat tersebut mengadopsi salah satu fitur pada ponsel premium dan memasangnya pada perangkat kelas menengah yang harganya lebih terjangkau.
Ponsel X cam berukuran lebih besar dan memiliki 2 kamera pada bagian belakang yang memiliki kapasitas 13 MP dan 5 MP masing-masing. Kedua kamera itu diklaim mampu menghasilkan foto lebih tajam dan menghadirkan mode foto yang lebih banyak.
Sementara, ponsel X screen menawarkan layar mampu yang menampilkan news ticker atau info berjalan yang berada di atas panel utama. Kedua smartphone berjalan di sistem operasi Android Marshmallow dan konektivitas LTE.
Fitur ini kali pertama diperkenalkan oleh LG pada ponsel V10 tahun lalu. Fitur tersebut menyajikan notifikasi serta menyajikan jalan pintas ke menu-menu yang sering dibuka, kontrol untuk panggilan, serta pemutar musik.
X screen memiliki tampilan layar berukuran 4,93 inci dengan resolusi HD. Sedangkan X cam memiliki tampilan layar 5,2 inci dengan resolusi 1080 pixel. Keduanya dibekali RAM sebesar 2 GB, ruang penyimpanan internal hingga 16 GB, serta baterai yang relatif kecil.
”Ide dari kehadiran dua ponsel yang dibekali salah satu fitur ponsel premium itu adalah pelanggan tak perlu membayar untuk fitur yang tidak dibutuhkannya,” ujar Presiden sekaligus CEO LG Mobile, Juno Cho.
Cho menilai ponsel seri X ini memiliki kesempatan untuk memuaskan kebutuhan penggunanya meski tanpa komponen luar biasa. Ponsel seri X ini juga disebut-sebut hanya memiliki ketebalan 7 mm dengan ketebalan 118 gram.
Kabarnya, X series akan diluncurkan pada Maret mendatang dengan pilihan warna white dan pink gold. Warna tambahan untuk X cam adalah silver dan gold. Sementara untuk X screen akan tersedia dalam warna black.
Selain itu, ponsel ini diketahui akan dipamerkan kali pertama di ajang Mobile World Congress 2016. Sayangnya, hingga kini, pihak LG belum memberikan bocoran harga kedua ponsel tersebut.